Thursday 18 June 2015

LABIL ATAU TERJEBAK DALAM PILIHAN??

Saya adalah seorang wanita 25th, ibu dari seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan, bekerja pada sebuah perusahaan milik negara, dengan jam kerja selama 9 jam perhari dan 1 jam waktu istirahat. Saya seringkali merasa galau, ketika saya dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit..kadang malah saya berpikir, labil bukan hanya milik ABG-ABG alay, tapi milik saya juga yang sudah berumur dan bahkan sudah menjadi orang tua.

Bagi saya, ketika saya hidup, saya memiliki 2 tujuan hidup, Cinta dan Kehidupan Yang Layak, tidak perlu mewah, cukup sederhana saja asal diperoleh dari sumber yang halal dan tentunya digunakan untuk sesuatu yang baik, terutama untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

Sebagai seorang ibu yang bekerja, waktu untuk anak sedikit sekali, pulang kerja jam 5 sore, jam 8 malam anak sudah tidur, jam 6.30 pagi anak bangun, jam 7.30 saya sudah berangkat bekerja, seperti itu terus setiap harinya..Bahkan kadang saya merasa, tau-tau anak udah gede aja..perasaan baru kemarin aja saya melahirkan dia. Keadaan tersulit selama saya punya anak adalah ketika anak sakit atau tidak ada asisten rumah tangga, itu bagian yang paling menguras emosi dan perasaan, kadang sampe masalah asam lambung  mau merobohkan ketahanan tubuh saya saking stressnya.

Saya sering kali mengutuk pekerjaan saya, bahkan saya suka marah pada diri sendiri dan suami saya, saya berpikir suami saya telah mengambil hak-hak saya untuk bisa merawat anak. Tapi..mau gimana lagi? saya bekerja untuk mempertanggungjawabkan gaji-gaji yang telah saya terima setiap bulan. Juga untuk memenuhi kebutuhan hidup anak saya, dengan saya bekerja, inshaa Allah semua kebutuhan anak saya tercukupi dengan sangat baik.

Saya bahagia berperan sebagai wanita pekerja, saya bahagia sebagai ibu dan seorang istri untuk keluarga saya, tapi saya tidak bisa bahagia sebagai keduanya..huhuhu...dulu sebelum menikah dan punya anak, saya bahagia, mendapat pekerjaan yang baik dan gaji yang cukup,,waowww saya sangat mencintai pekerjaan saya,,setelah menikah saya sangat bahagia memiliki suami dan anak, tapi saya selalu galau jika harus berperan sebagai keduanya.

Saya sangat jengkel ketika bekerja saya merasa bahwa saya ibu yang tidak baik karena waktu untuk merawat anak sangat sedikit. Ibu bekerja itu jahat!!! lebih mementingkan pekerjaan dari pada anaknya, dan saya selalu ingin menjadi ibu rumah tangga.
Saya sangat jengkel, ketika saya berpikir untuk tinggal dirumah dan merawat anak, saya tidak bisa membelikannya baju bagus, mainan bagus dan pendidikan yang tinggi. Dan yang paling ngenes, saya tidak bisa menyalurkan kemampuan saya dan kesenangan saya untuk bekerja dikantor..Saya gak suka menjadi ibu rumah tangga!!!

Well, selabil itu kah saya? atau saya ini hanya terjebak memiliki 2 pilihan yang sama-sama sangaataaattttt ingin saya pilih, sama besar kecintaan saya terhadap pilihan itu, tapi saling bertentangan kepentingan??


1 comment: